Bagi kamu yang baru mengenal dunia kopi, kamu mungkin pernah melihat beberapa bualan tentang biji kopi 100% Arabica atau bahkan Robusta. Tapi apa sebenarnya yang dimaksud?
Tahukah kamu bahwa ada lebih dari 100 jenis kopi yang berbeda? Biji kopi Arabica dan Robusta hanyalah dua jenis kopi yang berbeda, namun keduanya adalah biji kopi yang paling banyak dibudidayakan untuk konsumsi kopi. Tapi apa bedanya antara biji kopi Arabica dan Robusta? Dan apakah itu benar-benar bermasalah pada kopi yang kamu gunakan?
Mari kita lihat lebih dekat kedua biji kopi ini dan kita jelajahi apa yang membuat kedua biji kopi ini berbeda juga unik di dalam dunia kopi.
Tanaman dan Budidaya
Pertama, mari kita lihat pada produksi kopi dan tanaman itu sendiri. Secara keseluruhan, kopi Robusta jauh lebih mudah untuk dibudidayakan bila dibandingkan dengan kopi Arabica. Tanaman Robusta dapat tumbuh sekitar enam meter dan jauh lebih tahan terhadap serangan serangga dibandingkan dengan tanaman Arabica yang dapat tumbuh setinggi 4,5 meter dan biji kopinya sendiri lebih berbentuk bundar dibandingkan dengan bentuk oval yang dapat kamu temukan pada kopi Arabica.
Meski begitu, Arabica terus menjadi kopi yang paling populer, dengan sekitar 75% kopi dihasilkan dari varietas Arabica dan 25% sisanya ditujukan pada Robusta. Brazil saat ini adalah salah satu produsen kopi Arabica terbesar dan Vietnam memimpin dengan kopi Robusta-nya.
Kafein, Antioksidan dan Gula
Di atas perbedaan antara tanaman dan budidaya pada kedua tanaman ini, masing-masing biji mengandung berbagai tingkat mineral dan senyawa kimia lainnya.
Sebagai contoh, biji kopi Robusta mengandung lebih banyak kafein daripada biji kopi Arabica. Biji kopi Robusta mengandung 2,7% kandungan kafein. Bandingkan dengan kandungan kafein 1,5% yang ditemukan pada biji kopi Arabica dan kamu dapat melihat bahwa Robusta yang hampir dua kali lipat kandungan kafeinnya, dibuat khusus untuk kita yang menyukai kafein yang lebih banyak. Tapi kandungan kafein bukanlah satu-satunya perbedaannya.
Biji kopi Arabica mengandung lipid 60% lebih banyak dan hampir dua kali lipat dari jumlah gula alami bila dibandingkan dengan Robusta. Hal ini pasti dapat mempengaruhi rasa pada kopi, tapi kami akan membicarakannya nanti.
Kita semua tahu bahwa kopi mengandung banyak antioksidan yang dibutuhkan oleh tubuh kita, namun tahukah kamu bahwa jumlah antioksidan ini sendiripun bervariasi antara setiap spesies kopi? Sebagai contoh, biji kopi Robusta mengandung 7 sampai 10% chlorogenic acid namun biji kopi Arabica hanya memiliki sekitar 5,5 sampai 8% chlorogenic acid.
Seperti yang kamu lihat, bahkan susunan kimia dari kedua spesies kopi ini dan apa yang kita dapatkan sangat berbeda satu sama lain.
Harga Biji Kopi
Di pasaran, biji kopi Arabica memiliki harga yang jauh lebih tinggi daripada biji kopi Robusta. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh tingginya permintaan kopi karena cenderung menjadi kopi pilihan untuk digunakan dalam penyeduhan di seluruh dunia.
Dimana Biji Kopi Digunakan
Jika kamu mulai membaca tulisan pada sebagian besar biji kopi yang baik yang akan kamu temukan di coffee shop favoritmu, kamu akan melihat bahwa kebanyakan kopi adalah Arabica. Sebenarnya, kebanyakan para coffee roaster selalu membanggakan bahwa biji kopi mereka 100% Arabica dan seolah itu adalah sebuah lencana kehormatan.
Kebenaran tentang Arabica sebenarnya adalah jenis biji kopi yang paling populer yang digunakan pada kopi, tapi bukan berarti biji kopi Robusta tidak mempunyai tempatnya pada dunia kopi. Dalam kebanyakan biji kopi Espresso, terutama pada Italian Roasts, kamu akan menemukan campuran biji kopi Arabica dan Robusta. Kamu bahkan akan menemukan biji kopi Robusta digunakan pada kopi yang dirancang untuk orang-orang yang menyukai kopi yang strong. Biji kopi Robusta juga hampir secara ekspresif digunakan dalam produksi kopi instan. Bukan berarti kita penggemar kopi jenis itu.
Rasa
Kami telah menyebutkan bahwa biji kopi Arabica adalah varietas kopi yang paling populer saat ini, dengan banyaknya para coffee roaster yang membanggakan kopi mereka adalah 100% Arabica. Tapi kenapa begitu? Kenyataannya adalah semuanya kembali lagi pada selera.
Lihatlah, Robusta rasanya jangan disamakan seenak Arabica. Paling tidak itulah yang dipikirkan mayoritas penduduk di dunia. Biji kopi Robusta, karena meningkatnya kafein dan kurangnya kadar gula, cenderung terasa jauh lebih asam dan pahit bila dibandingkan dengan biji kopi Arabica, dan rasanya memang bukan untuk semua orang.
Biji kopi Arabica cenderung memiliki rasa yang jauh lebih baik dan lebih manis bila dibandingkan dengan biji kopi Robusta, membuatnya jauh lebih populer daripada biji kopi Robusta pada populasi umum. Tapi jangan memandang sebelah mata biji kopi Robusta, karena biji kopi Robusta dapat menambah kenikmatan ketika digunakan sebagai campuran pada minuman kopi Espresso dan sangat cocok untuk peminum kopi yang lebih memilih secangkir kopi yang lebih strong.
Perlu juga kamu ungat bahwa biji kopi Robusta yang benar-benar berkualitas dapat terasa nikmat sebaik Arabica dan dalam beberapa kasus, banyak yang akan menikmatinya bahkan lebih dari biji kopi Arabica berkualitas tinggi.
Kesimpulan
Ketika biji kopi Robusta sering mendapatkan reputasi yang lebih rendah daripada biji kopi Arabica, hal itu sebenarnya bukan masalah. Mereka hanyalah jenis kopi yang berbeda dan kedua biji ini membawa rasa unik tersendiri. Sementara ada peminum kopi yang lebih cocok lebih memilih sedikit ekstra kafein dan rasa yang lebih strong, sekedar mengatakan kualitasnya yang rendah tidaklah benar-benar akurat.
Faktanya adalah kedua biji kopi tersebut membawa sesuatu yang unik pada dunia kopi dan harus kita sadari itu. Jika kamu seorang pencinta kopi yang ingin memperluas cita rasa kamu, maka kami sarankan untuk memberi kesempatan pada kedua biji kopi ini. Bahkan jika biji kopu Robusta tidak cocok untuk kamu, pengalaman mencobanya akan menjadi salah satu yang tidak akan pernah kamu lupakan. Hargailah setiap secangkir kopi yang kamu minum dan selamat menikmati!
Have a great day and stay classy!
No comments:
Post a Comment